Bagi Anda yang tertarik dengan dunis bisnis, tentu tidak asing lagi dengan Business Plan. Business Plan atau sering disebut dengan rencana bisnis ialah dokumen yang dibuat untuk menjelaskan suatu bisnis secara lebih mendalam. Dimulai dari konsep bisnis, cara menjalankannya, rencana anggaran hingga teknik pengembangan bisnis di masa mendatang.
Foto bersama seusai belajar Business Model Canvas |
Jika Anda belum terbiasa membuat Business Plan, tentu akan terasa sangat menyulitkan dalam membuat dokumen ini. Terlebih untuk membuat Business Plan biasanya Anda membutuhkan sebuah riset, walaupun riset kecil-kecilan.
Pada 24 April 2014 lalu, saya dan teman-teman berkesempatan untuk mempelajari satu formula bisnis yang sangat luar biasa. Betapa kagumnya saya ketika mengetahui akan formula ini. Jujur, ini merupakan kali pertama saya mendengar formula ini. Terlebih materi ini disampaikan langsung oleh Bapak Hamdani, salah satu konsultan bisnis dari Bank Indonesia Banda Aceh.
Formula bisnis ini sering disebut dengan Business Model Canvas (BMC). Ini merupakan suatu formula yang dikembangkan oleh Alexander Osterwalder. Business Model Canvas ialah suatu alat yang bisa Anda gunakan untuk melihat secara lebih akurat bagaimana rupa/gambaran dari ide bisnis ataupun bisnis yang sedang kita jalani. Berbeda dengan Business Plan yang biasanya membutuhkan riset mendalam dalam membuatnya, dengan formula BMC ini Anda dapat menguji ide bisnis ataupun bisnis yang sedang dijalani dengan mudah dan dengan waktu yang cukup singkat (tanpa riset mendalam). Formula ini sangat cocok digunakan untuk "meriset" sebuah ide bisnis sebelum masuk ketahapan yang lebih serius (Business Plan). Sehingga nantinya gambaran akan ide tersebut akan terlihat lebih jelas dan akurat.
9 Blok Business Model Canvas |
Sebelum memulai menggunakan formula ini, tentunya Anda harus mengetahui konsep dari Business Model Canvas ini sendiri. Terdapat 9 blok utama yang ada pada formula BMC ini yaitu :
- Customer Segment
Anda harus menentukan siapa saja target konsumen yang akan Anda bidik. Baik dari rentang umurnya, jenis kelamin, pekerjaan, hobi dan lainnya. - Value Proposition
Apa nilai lebih yang terdapat pada produk Anda. Apakah sama saja dengan pesaing atau terdapat hal unik. - Distribution Channel
Bagaimana cara Anda mendistribusikan produk hingga sampai ke komsumen. - Customer Relationship
Bagaimana cara Anda menjalin hubungan dengan konsumen. - Revenue Stream
Darimana sumber pendapatan Anda nantinya. Apakah dari penjualan produk, jasa atau lainnya. - Key Resource
Apa sumber daya yang ada pada perusahaan Anda. Apakah tim yang solid, karyawan yang loyal dan sebagainya. - Key Activities
Apa aktivitas utama dalam menjalankan bisnis Anda. Apakah proses produksi, pemasaran, promosi dan sebagainya. - Partner Network
Siapa mitra kerja ataupun supplier Anda. - Cost Structure
Biaya-biaya apa saja yang akan dikeluarkan ketika bisnis Anda dijalankan.
Nah, setelah mengetahui 9 blok utama pada formula BMC. Langkah selanjutnya ialah silahkan Anda buat 9 blok tersebut diselembar kertas, karton, mading ataupun media lainnya. Kemudian mulailah menuliskan setiap blok tersebut dengan ide bisnis ataupun bisnis yang sedang Anda jalankan. Sangat disarankan ketika Anda memulai formula ini secara beramai-ramai (bersama tim/partner) dan padukan dengan teknik Brainstorming.
Media spanduk untuk menuliskan formula Business Model Canvas |
Semakin banyak dan detail informasi yang bisa Anda gali dan tuliskan pada setiap blok tersebut maka semakin akurat pula Anda bisa melihat rupa dari ide bisnis Anda. Cukup mudah bukan. Anda bisa membaca lebih detail dari formula BMC ini di www.businessmodelgeneration.com/canvas.
Atau jika Anda ingin mempelajarinya formula ini lebih lanjut, Anda bisa membeli buku Alexander Osterwalder dengan judul Business Model Generation. Untuk versi Bahasa Indonesia buku diterbitkan oleh Penerbit Elex Media Komputindo dan sudah bisa Anda dapatkan ditoko buku terdekat.
Cover Buku Business Model Generation |